BPHN dan Bank Mandiri Gelar Finansial Clinic untuk ASN: Tingkatkan Literasi Keuangan Pegawai

BPHN

JDIHN – Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) bekerja sama dengan Bank Mandiri menggelar Sosialisasi Literasi Keuangan atau Finansial Clinic bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan BPHN pada Senin (20/10/2025). Kegiatan berlangsung di Aula Moedjono, Cililitan, Jakarta Timur. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan pegawai dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarga.

Kepala Bagian SDM BPHN, Bintang Oktafiyanti Subekti, mengatakan bahwa kesejahteraan pegawai tidak hanya diukur dari besarnya penghasilan. Selain itu, kemampuan mengatur keuangan secara bijak dan berkelanjutan juga penting. “Diharapkan pegawai BPHN semakin melek literasi keuangan sehingga mampu membuat keputusan finansial yang cerdas, berintegritas, profesional, dan adaptif,” jelasnya.

Selain pemaparan teori, peserta juga mendapatkan tips praktis dalam menyusun rencana keuangan, menabung, dan mempersiapkan masa depan. Dengan demikian, pegawai bisa menghadapi tantangan ekonomi dengan lebih percaya diri.


Tujuan Finansial Clinic Bagi ASN

Kegiatan ini bertujuan membantu ASN memahami pentingnya pengelolaan keuangan yang sehat. Misalnya, pegawai diajarkan membuat anggaran bulanan, menabung secara rutin, dan berinvestasi sesuai kemampuan.

Bintang menambahkan bahwa literasi keuangan dapat meningkatkan produktivitas pegawai. Hal ini karena stres akibat masalah finansial bisa dikurangi. Selain itu, pengelolaan keuangan yang cerdas mendukung kesejahteraan keluarga ASN.


Empat Langkah Utama Pengelolaan Keuangan

Agus Samsuri, Assistant Vice President Outlet Prioritas Graha Rekso Bank Mandiri, menjelaskan empat langkah penting pengelolaan keuangan.

  1. Menyiapkan Dana Darurat – Dana ini menjadi cadangan menghadapi kebutuhan mendesak. Dengan begitu, keuangan pribadi tetap stabil.

  2. Memproteksi Aset dan Diri – Pegawai dianjurkan memiliki asuransi untuk melindungi diri dari risiko sakit, kecelakaan, atau kehilangan penghasilan.

  3. Bijak dalam Berutang – Mengatur utang secara disiplin penting agar tidak menimbulkan beban tambahan.

  4. Mulai Berinvestasi – Investasi dilakukan bertahap sesuai kemampuan finansial dan risiko yang dipahami.

Agus menekankan, “Jangan langsung melompat ke instrumen investasi jika fondasinya belum siap.” Oleh karena itu, ASN harus membangun dasar finansial terlebih dahulu sebelum berinvestasi.


Pentingnya Asuransi Jiwa bagi Pegawai

Sementara itu, Renny Dya Nafitri, Area Sales Manager Pulogadung AXA Mandiri, menekankan kesiapan menghadapi risiko kehidupan. Risiko ini termasuk sakit, cacat tetap total, atau meninggal dunia.

Menurut Renny, asuransi jiwa membantu mengalihkan risiko agar keluarga tidak menanggung beban finansial sepenuhnya. Selain itu, proteksi diri memastikan keluarga tetap aman. Oleh karena itu, ASN perlu memastikan perlindungan diri terlebih dahulu sebelum berfokus pada kebutuhan lain.


Sinergi BPHN dan Bank Mandiri

Kerja sama ini menjadi contoh kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan untuk meningkatkan literasi keuangan ASN. Misalnya, program serupa sebelumnya telah dilakukan di PT Kereta Api Indonesia (KAI). Program ini menawarkan layanan perbankan terintegrasi sekaligus edukasi keuangan bagi pegawai.

Sinergi ini menunjukkan komitmen BPHN menciptakan aparatur negara yang cerdas secara finansial. Dengan pemahaman yang baik, ASN dapat mengelola pendapatan secara optimal dan merencanakan masa depan yang lebih stabil.


Strategi Praktis Mengelola Keuangan Pribadi

Selain materi teori, peserta mengikuti sesi praktik. Mereka menyusun rencana keuangan, mengatur anggaran, dan memahami cara memprioritaskan kebutuhan. Misalnya, ASN belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Materi lain mencakup pemilihan instrumen investasi. Peserta diberi pengetahuan tentang reksa dana, deposito, dan saham. Selain itu, mereka diajarkan membuat perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang agar keuangan lebih terstruktur.


Manfaat Jangka Panjang Bagi ASN

Peningkatan literasi keuangan memberikan dampak positif jangka panjang. ASN yang memahami keuangan akan lebih siap menghadapi perubahan ekonomi. Mereka bisa menabung untuk pendidikan anak, membeli rumah, atau mempersiapkan dana pensiun.

Selain itu, pegawai yang mengelola keuangan dengan baik cenderung lebih fokus di tempat kerja. Stres akibat masalah finansial berkurang, sehingga produktivitas meningkat. Oleh karena itu, literasi keuangan juga berdampak pada kinerja organisasi.


Kesimpulan

Finansial Clinic BPHN dan Bank Mandiri membekali ASN dengan kemampuan mengelola keuangan secara cerdas. Program ini menekankan literasi finansial sekaligus memberi panduan praktis yang dapat diterapkan sehari-hari.

Dengan keterampilan ini, ASN dapat merencanakan masa depan yang aman dan sejahtera. Selain itu, mereka mendukung terciptanya aparatur negara profesional, adaptif, dan berintegritas tinggi.