JDIHN – Sebagai bagian dari kegiatan akademik dan peningkatan literasi hukum, ratusan mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati (UIN SGD) Bandung mengikuti audiensi ke Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN). Tujuan kegiatan ini adalah mengenal lebih dekat bagaimana peran dan fungsi strategis BPHN dalam membangun sistem hukum nasional yang kuat dan berkeadilan.
1. Sambutan Hangat dan Pengantar Kegiatan
Kegiatan audiensi ini diawali dengan sambutan hangat dari jajaran BPHN. Dalam sambutannya, pihak BPHN menegaskan pentingnya sinergi antara dunia pendidikan dan lembaga pemerintah, khususnya dalam bidang hukum. Dengan cara ini, mahasiswa dapat memahami lebih dalam bagaimana kebijakan hukum dijalankan.
Selain itu, mahasiswa dikenalkan pada struktur organisasi BPHN serta fungsi utama lembaga tersebut. BPHN merupakan unit eselon I di bawah Kementerian Hukum dan HAM yang memiliki tanggung jawab besar terhadap pembinaan hukum nasional. Di dalamnya terdapat lima unit kerja utama yang menangani bidang analisis hukum, pembudayaan hukum, serta layanan literasi dan dokumentasi hukum.
Tidak hanya itu, BPHN juga membuka peluang magang bagi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu. Melalui program ini, mahasiswa bisa belajar langsung tentang praktik kerja di lingkungan pemerintahan, khususnya dalam penerapan hukum nasional.
2. Pemaparan Materi dan Wawasan Praktis
Setelah sambutan, acara dilanjutkan dengan sesi pemaparan materi. Para narasumber dari BPHN menjelaskan bagaimana proses pembentukan, peninjauan, dan evaluasi peraturan perundang-undangan dilakukan secara sistematis.
Mahasiswa diajak memahami pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIHN), mekanisme pembinaan bantuan hukum, hingga pentingnya literasi hukum bagi masyarakat luas. Oleh karena itu, mereka dapat melihat secara nyata bagaimana kebijakan hukum berdampak pada kehidupan publik.
Sesi tanya jawab pun berlangsung interaktif. Mahasiswa dengan antusias menanyakan prosedur magang, peluang karier, serta proses penyusunan regulasi. Melalui sesi ini, para peserta memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang dunia kerja di bidang hukum pemerintahan.
3. Pentingnya Audiensi bagi Mahasiswa dan Lembaga
Kegiatan audiensi ini memiliki manfaat besar bagi kedua belah pihak. Bagi mahasiswa, kegiatan ini menjadi kesempatan emas untuk menerapkan teori hukum yang selama ini mereka pelajari di kampus. Di sisi lain, BPHN mendapat peluang memperkenalkan tugas dan fungsinya kepada generasi muda.
Selain memperluas wawasan, audiensi juga mempererat hubungan antara akademisi dan praktisi hukum. Hal ini penting karena teori hukum akan lebih bermakna ketika diterapkan dalam praktik pemerintahan. Dengan demikian, mahasiswa bisa memahami secara langsung proses pembentukan hukum yang berlandaskan asas keadilan dan kepastian.
Lebih jauh lagi, audiensi ini membantu BPHN memperluas jangkauan edukasi hukum. Melibatkan mahasiswa berarti melibatkan calon pemimpin masa depan dalam penguatan literasi hukum nasional.
4. Tantangan dan Peluang Mahasiswa dalam Dunia Hukum
Dalam dunia hukum, teori dan praktik sering kali berjalan beriringan namun memiliki tantangan tersendiri. Melalui audiensi ini, mahasiswa menyadari bahwa memahami hukum bukan hanya soal pasal dan aturan, tetapi juga tentang penerapannya di tengah masyarakat.
Meskipun begitu, kegiatan ini memberi banyak peluang. Mahasiswa dapat melihat langsung bagaimana peraturan dibentuk dan dianalisis agar tetap relevan dengan perkembangan sosial. Dengan pengalaman tersebut, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan profesional di masa depan.
Selain itu, mahasiswa didorong untuk aktif menyebarkan literasi hukum di lingkungan sekitar. Dengan cara ini, mereka tidak hanya berperan sebagai pelajar hukum, tetapi juga agen perubahan sosial yang menumbuhkan kesadaran hukum di masyarakat.
Program magang di BPHN juga menjadi peluang besar untuk memperluas pengalaman. Mahasiswa bisa belajar dari para analis hukum, perancang undang-undang, serta penyuluh hukum yang berpengalaman.
5. Membangun Sinergi Pendidikan dan Praktik Hukum
Salah satu hal penting dari kegiatan ini adalah upaya membangun sinergi antara pendidikan tinggi dan lembaga hukum nasional. Dunia kampus memiliki peran besar dalam mencetak sumber daya manusia yang berintegritas, sementara BPHN berperan dalam mengarahkan penerapan hukum di lapangan.
Oleh karena itu, kolaborasi keduanya menjadi langkah strategis dalam menciptakan ekosistem hukum yang kuat dan modern. Mahasiswa juga diingatkan bahwa hukum tidak sekadar alat administratif, tetapi juga fondasi utama dalam menjaga keadilan sosial.
Terlebih lagi, BPHN menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dan melibatkan generasi muda dalam setiap programnya. Hal ini diharapkan mampu memperkuat pembangunan hukum yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman.
6. Kesimpulan
Audiensi mahasiswa UIN SGD Bandung ke BPHN menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara dunia pendidikan dan lembaga pemerintahan. Melalui kegiatan ini, mahasiswa memahami peran strategis BPHN dalam membangun sistem hukum nasional.
Selain memperoleh wawasan baru, mahasiswa juga mendapatkan peluang untuk berkontribusi langsung dalam pembinaan hukum melalui program magang dan kegiatan literasi hukum. Akhirnya, kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan generasi muda yang berintegritas, berwawasan hukum, dan siap membangun bangsa dengan semangat keadilan.